Jumat, 21 Maret 2014

PT Citra Tubindo Tbk. (CTBN)

PT. Citra Tubindo Tbk.

Sejarah Singkat PT. Citra Tubindo
Perseroan didirikan pada tanggal 23 Agustus 1983 dalam rangka  Penanaman  Modal  Dalam  Negeri  (PMDN)  dan berkedudukan hukum di Batam, Indonesia. Kantor Pusat danPabrik Perseroan berlokasi di  Jl. Hang Kesturi  I, Kav. C-1, Kawasan Industri Kabil, Batam, Indonesia.

Maksud dan  tujuan Perseroan adalah bergerak dibidangperdagangan dan industri, penyediaan jasa dibidang industry minyak & gas bumi dan pertambangan. Untuk mencapai maksud dan  tujuan  tersebut Perseroanmelaksanakan kegiatan usaha seperti membuat, memberikanpelayanan, memperbaiki alat-alat dan perlengkapan untukmenunjang industri perminyakan dan gas bumi.

Pada tanggal 28 November 1989 Perseroan telah mencatatkan sahamnya untuk yang pertama kali di Bursa Efek Indonesia (dahulu Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya). Terhitung  sejak 3 April 2002,  sebanyak 80.000.000  saham Perseroan  telah  dicatatkan  ke  dalam  penitipan  kolektif PT. Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), dan terhitung sejak 12 Januari 2009 jumlah saham yang tercatat meningkat menjadi 800.000.000  lembar  saham  yang  disebabkan  adanya pelaksanaan corporate action berupa pemecahan nilai nominal saham (stock split) dimana nilai nominal saham Perseroan yang semula Rp1.000,00 (seribu Rupiah) per saham menjadi bernilai nominal  Rp100,00  (seratus  Rupiah)  per  saham  sehingga mengakibatkan 1 saham lama dipecah menjadi 10 saham baru.




Visi PT. Citra Tubindo Tbk.
1.      Menjadi perusahaan kelas dunia
2.      Terdaftar di bursa saham regional
3.      Mengekspor lebih dari 50% kapasitas produksi keseluruh dunia

Misi PT. Citra Tubindo Tbk.
Memberi layanan terbaik kepada para pemakai jasa perusahaan diseluruh dunia dengan mempertahankan kebanggan sebagai produsen yang berdaya saing dan bermutu tinggi.

Kegiatan Usaha Perusahaan
Perseroan menjalankan kegiatan usahanya sesuai dengan maksud dan tujuan sebagaimana termaktub dalam Anggaran Dasar, seperti menyediakan jasa sebagai penyedia keperluan "Oil Country Tubular Goods" (OCTG) untuk industri minyak &
gas bumi yang terdiri dari jenis pipa tanpa kampuh "casing" dan "tubing" dengan berbagai macam jenis ulir pipa dari Nippon Steel Premium  Joint  (NSPJ), American Petroleum Institute (API), Buttress and Premium, terutama produk VAM® yang dipatenkan oleh Vallourec sejak 1965 dan sangat cocok untuk kondisi sumur yang sulit dalam pengeboran minyak & gas bumi. Bahan baku dari produk tersebut terdiri dari pipa setengah  jadi yang disebut pipa mentah  ("green pipes"). Perseroan telah memperoleh penetapan sebagai importer terdaftar  besi  atau  baja  tanpa  verifikasi  dari  Menteri Perdagangan Republik Indonesia.

Produk – produk Perseroan
Hasil produksi Perseroan digunakan secara luas oleh kontraktor perusahaan minyak dan gas bumi di pasar domestik yang beroperasi di Indonesia dan hasil produksinya juga banyak diekspor ke luar negeri seperti Malaysia, India, Vietnam, Timur Tengah, Jepang, Kanada, Australia, Venezuela, Philipina, Afrika dan  Amerika  Serikat.  Produk-produk  Perseroan  telah dikapalkan melalui  Pelabuhan  Umum  Citranusa  Kabil. Pelabuhan  ini  telah banyak disinggahi  oleh  kapal-kapal berbobot besar dari dalam negeri dan luar negeri seperti: MV Embdens Welvaart, MV Jin Hai Xin, MV Jin Hai Zhong, MV CS Dream, MV Tamil Nadu, MV Armata, MV Thor Endeavour dan lain-lain.

Perseroan  menyediakan  produk-produk  OCTG  yang berkwalitas sangat baik yang dapat bertahan dalam sumur dengan kondisi geologi tidak menentu seperti suhu, tekanan, tingkat korosi dan lain-lain. Maka terdapat produk-produk OCTG dengan berbagai kelas dari tingkat standar sampai premium diperlukan untuk mengatasi kondisi-kondisi yang berbeda di lapangan sebagai berikut:
1.      Kelas Standar API 5CT
Produk ini dapat digunakan untuk bertahan dalam kondisi sumur yang biasa.
2.      Tekanan tinggi serta suhu tinggi
Produk ini dapat digunakan pada kondisi sumur yang memerlukan pipa berkekuatan tinggi dan tahan terhadap kepekaan sumur.
3.      Sumur dalam
Produk ini dapat digunakan pada sumur yang memerlukan pipa yang kuat yang tahan terhadap tekanan dan tidak mudah retak.
4.      Suhu rendah
Produk ini dapat digunakan pada sumur didaerah kutup yang tahan terhadap benturan keras yang dapat terjadi pada suhu dibawah nol.
5.      High Collapse
Produk ini digunakan pada "casing" yang dipakai pada sumur bertekanan tinggi. Produk ini memberi kinerja 30% sampai 40% lebih tinggi daripada standar "collapse" API. Faktor utama dari ketahanan "collapse" adalah ciri-ciri mekanik  dan  ukuran  pipa,  yang  parameternya dioptimalkan untuk menjamin tingginya ketahanan atas
"collapse" yaitu "D/T ratio", "yield strength", "ovality", "wall thickness" dan "residual stresses".
6.      Sour Service
Pipa tubing dan casing dari jenis ini akan digunakan pada sumur yang mengandung H2S, dengan batas tekanan jaminan yang telah ditentukan.
7.      High collapse & Sour Service
Produk  ini digunakan untuk casing pada sumur yang bertekanan tinggi dan mengandung H2S.
8.      Sweet corrosion
Jenis Martensitic, terdiri dari jenis13Cr dan Super 13Cr, digunakan pada sumur yang ada CO2, klorin dan/atau H2S berderajat sampai 180°C.
9.      Highly Corrosion
Jenis Ferritic-austenitic digunakan pada  sumur  yang mengandung  CO2,  klorin  dan/atau  sejumlah  H2S berderajat sampai 250°C. Jenis Austenitic digunakan pada sumur yang ada konsentrasi tinggi da ri H2S, CO2 dan adanya klorin.




Pangsa Pasar
Perseroan CTBN akan melakukan ekspansi ke Asia dan Timur Tengah untuk pengembangan pangsa pasar karena dinilai pertumbuhan industri energi di daerah Asia dan Timur Tengah terus berkembang, sehingga perseroan yang memiliki kegiatan usahanya sebagai salah satu pendukung industri energi berencana melirik kawasan tersebut sebagai pengembangan pangsa pasar.

            Penerapan Akuntansi
a.       Dasar penyajian Laporan keuangan
Laporan keuangan konsolidasian telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (“SAK”), y ang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia.
b.      Prinsip-prinsip konsolidasi
Disesuaikan dengan PSAK No. 4 (Rev isi 2009) yang mengatur peny usunan dan peny ajian laporan keuangan konsolidasian untuk sekelompok  entitas yang berada dalam pengendalian suatu entitas induk, dan akuntansi untuk inv estasi pada entitas anak, pengendalian bersama entitas, dan entitas asosiasi ketika laporan keuangan tersendiri disajikan sebagai informasi tambahan.
c.       Kombinasi Bisnis
Disesuaikan dengan ketentuan transisi dari PSAK No. 22 (Rev isi 2010), sejak tanggal 1 Januari 2011.
d.      Investasi pada entitas asosiasi
Inv estasi Grup pada entitas asosiasi diukur dengan menggunakan metode ekuitas.
e.       Setara kas
Deposito berjangka yang jatuh tempo dalam jangka waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal penempatan dan deposito on call yang tidak dibatasi penggunaanny a diklasif ikasikan sebagai “Setara Kas”.
f.        Transaksi dengan pihak-pihak berelasi
Menerapkan PSAK No. 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”.
g.       Persediaan
Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan atau nilai realisasi neto. Biaya perolehan ditentukan dengan menggunakan metode rata-rata tertimbang dan meliputi biaya pembelian, biaya konversi dan biaya lain yang timbul untuk membawa persediaan ke lokasi dan kondisinya yang sekarang.
h.       Biaya dibayar dimuka
Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama masa manfaat dengan menggunakan metode garis lurus.
i.         Aset tetap
Efektif tanggal 1 Januari 2012, Grup menerapkan PSAK No. 16 (Rev isi 2011), “Aset Tetap”
j.        Beban Tahunan – Hak Atas Tanah
Grup menerapkan ISAK No. 25, “Hak atas Tanah”, seperti y ang dijelaskan dalam Catatan 2i.
k.      Penurunan nilai asset non-keuangan
Disesuaikan dengan PSAK No. 48 (Revisi 2009), “Penurunan Nilai Aset”.
l.         Sewa
Efektif tanggal 1 Januari 2012, Grup menerapkan secara prospektif PSAK No. 30 (Revisi 2011), “Sewa”.
m.     Pengakuan pendapatan dan beban
Pendapatan yang ditagih berdasarkan kontrak, ditangguhkan dan disajikan sebagai akun “Pendapatan Ditangguhkan” pada laporan posisi keuangan konsolidasian. Pendapatan ditangguhkan diakui sebagai pendapatan selama periode dimana pemberian jasa dilakukan. Beban diakui pada saat terjadinya (basis akrual).
n.       Segmen usaha
Segmen pendapatan, beban, hasil, aset dan liabilitas termasuk item-item y ang dapat diatribusikan secara langsung kepada suatu segmen serta hal-hal y ang dapat dialokasikan dengan dasar y ang memadai untuk segmen tersebut. Segmen ditentukan sebelum saldo dan transaksi antargrup dieliminasi sebagai bagian dari proses konsolidasi.
o.      Transaksi dan saldo dalam mata uang asing
Efektif tanggal 1 Januari 2012, Grup menerapkan PSAK No. 10 (Rev isi 2010), “Pengaruh Perubahan Nilai Tukar Mata Uang Asing” secara retrospektif.
p.      Pajak Penghasilan
Pajak penghasilan kini terkait dengan transaksi yang dibebankan atau dikreditkan keekuitas diakui pada ekuitas. Manajemen secara periodik mengevaluasi posisi yang diambil Perusahaan sehubungan dengan situasi dimana interpretasi diperlukan untuk peraturan perpajakan yang terkait dan menetapkan provisi jika diperlukan.
q.      Laba per saham
Efektif tanggal 1 Januari 2012, Grup menerapkan PSAK No. 56 (Revisi 2011), yang mengharuskan adanya perbandingan kinerja antara entitas yang berbeda dalam periode yang sama dan antara periode pelaporan yang berbeda untuk Grup.
r.        Provisi
Provisi ditelaah pada setiap tanggal pelaporan dan disesuaikan untuk mencerminkan estimasi terbaik yang paling kini. Jika kemungkinan besar tidak terjadi arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi untuk menyelesaikan liabilitas tersebut, maka provisi dibatalkan.
s.       Penyisihan dan beban imbalan kerja
Efektif tanggal 1 Januari 2012, Grup menerapkan PSAK No. 24 (Revisi 2010), "Imbalan Kerja".
t.        Instrument Keuangan
Sejak tanggal 1 Januari 2010, Grup menerapkan PSAK No. 50 (Revisi 2006), “Instrumen Keungan: Penyajian dan Pengungkapan”, dan PSAK No. 55 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”, y ang menggantikan PSAK No. 50, “Akuntansi Investasi Efek tertentu”, dan PSAK No. 55 (Rev isi 1999), “Akuntansi Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai”.
u.       Penerapan standar akuntansi lainnya yang telah direvisi
1.      ISAK No. 20 (Revisi 2010), “Pajak Penghasilan - Perubahan Status Pajak Badan dan Pemegang Sahamnya”
2.      ISAK No. 23 (Revisi 2011), “Insentif Sewa Operasi”
3.      ISAK No. 24 (Revisi 2011), “Evaluasi Substansi Beberapa Transaksi yang Melibatkan suatu Bentuk Legal Sewa”

Auditor Independen
            Nama KAP      : ERNST and Young
            Alamat             : Indonesia Stock Exchange Building Tower 2, 7th Floor
                                      Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53 Jakarta 12190, Indonesia
            Telp/Fax           : +6221 5289 5000 / +6221 5289 4100
            E-mail              : www.ey.com/id

Pendapat Auditor Independen
Auditor Independen berpendapat, sesuai dengan hasil audit kami (Ernst & Young) dan auditor independen lain, laporan keuangan konsolidasian telah disajikan secara wajar dalam semua hal yang material, posisi keuangan PT Citra Tubindo Tbk dan entitas anak pada tanggal 31 Desember 2012, 31 Desember 2011, dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010, dan hasil usaha serta arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 31 Desember 2011 sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.

Alasan investor asing tertarik dengan saham PT. Citra Tubindo Tbk.

Beberapa tahun yang lalu PT. Citra Tubindo tingkat likuiditas yang bagus namun akhir akhir ini PT. Citra Tubindo memiliki nilai kapitalisasi pasar kecil hingga menengah (small-middle cap) dan tingkat likuiditasnya rendah sehingga investor asing tidak tertarik dengan saham PT Citra Tubindo Tbk.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar