PT. Citra Tubindo Tbk.
Sejarah Singkat PT. Citra Tubindo
Perseroan
didirikan pada tanggal 23 Agustus 1983 dalam rangka Penanaman
Modal Dalam Negeri
(PMDN) dan berkedudukan hukum di
Batam, Indonesia. Kantor Pusat danPabrik Perseroan berlokasi di Jl. Hang Kesturi I, Kav. C-1, Kawasan Industri Kabil, Batam,
Indonesia.
Maksud
dan tujuan Perseroan adalah bergerak
dibidangperdagangan dan industri, penyediaan jasa dibidang industry minyak
& gas bumi dan pertambangan. Untuk mencapai maksud dan tujuan
tersebut Perseroanmelaksanakan kegiatan usaha seperti membuat,
memberikanpelayanan, memperbaiki alat-alat dan perlengkapan untukmenunjang
industri perminyakan dan gas bumi.
Pada
tanggal 28 November 1989 Perseroan telah mencatatkan sahamnya untuk yang pertama
kali di Bursa Efek Indonesia (dahulu Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek
Surabaya). Terhitung sejak 3 April
2002, sebanyak 80.000.000 saham Perseroan telah
dicatatkan ke dalam
penitipan kolektif PT. Kustodian
Sentral Efek Indonesia (KSEI), dan terhitung sejak 12 Januari 2009 jumlah saham
yang tercatat meningkat menjadi 800.000.000
lembar saham yang
disebabkan adanya pelaksanaan
corporate action berupa pemecahan nilai nominal saham (stock split) dimana
nilai nominal saham Perseroan yang semula Rp1.000,00 (seribu Rupiah) per saham
menjadi bernilai nominal Rp100,00 (seratus
Rupiah) per saham
sehingga mengakibatkan 1 saham lama dipecah menjadi 10 saham baru.
Visi PT. Citra Tubindo Tbk.
1. Menjadi
perusahaan kelas dunia
2. Terdaftar
di bursa saham regional
3. Mengekspor
lebih dari 50% kapasitas produksi keseluruh dunia
Misi PT. Citra Tubindo Tbk.
Memberi
layanan terbaik kepada para pemakai jasa perusahaan diseluruh dunia dengan
mempertahankan kebanggan sebagai produsen yang berdaya saing dan bermutu
tinggi.
Kegiatan Usaha Perusahaan
Perseroan
menjalankan kegiatan usahanya sesuai dengan maksud dan tujuan sebagaimana
termaktub dalam Anggaran Dasar, seperti menyediakan jasa sebagai penyedia
keperluan "Oil Country Tubular Goods" (OCTG) untuk industri minyak
&
gas
bumi yang terdiri dari jenis pipa tanpa kampuh "casing" dan
"tubing" dengan berbagai macam jenis ulir pipa dari Nippon Steel
Premium Joint (NSPJ), American Petroleum Institute (API),
Buttress and Premium, terutama produk VAM® yang dipatenkan oleh Vallourec sejak
1965 dan sangat cocok untuk kondisi sumur yang sulit dalam pengeboran minyak
& gas bumi. Bahan baku dari produk tersebut terdiri dari pipa setengah jadi yang disebut pipa mentah ("green pipes"). Perseroan telah
memperoleh penetapan sebagai importer terdaftar
besi atau baja
tanpa verifikasi dari
Menteri Perdagangan Republik Indonesia.
Produk – produk Perseroan
Hasil
produksi Perseroan digunakan secara luas oleh kontraktor perusahaan minyak dan
gas bumi di pasar domestik yang beroperasi di Indonesia dan hasil produksinya
juga banyak diekspor ke luar negeri seperti Malaysia, India, Vietnam, Timur Tengah,
Jepang, Kanada, Australia, Venezuela, Philipina, Afrika dan Amerika
Serikat. Produk-produk Perseroan
telah dikapalkan melalui
Pelabuhan Umum Citranusa
Kabil. Pelabuhan ini telah banyak disinggahi oleh
kapal-kapal berbobot besar dari dalam negeri dan luar negeri seperti: MV
Embdens Welvaart, MV Jin Hai Xin, MV Jin Hai Zhong, MV CS Dream, MV Tamil Nadu,
MV Armata, MV Thor Endeavour dan lain-lain.
Perseroan menyediakan
produk-produk OCTG yang berkwalitas sangat baik yang dapat
bertahan dalam sumur dengan kondisi geologi tidak menentu seperti suhu,
tekanan, tingkat korosi dan lain-lain. Maka terdapat produk-produk OCTG dengan
berbagai kelas dari tingkat standar sampai premium diperlukan untuk mengatasi
kondisi-kondisi yang berbeda di lapangan sebagai berikut:
1. Kelas
Standar API 5CT
Produk ini dapat digunakan untuk
bertahan dalam kondisi sumur yang biasa.
2. Tekanan
tinggi serta suhu tinggi
Produk ini dapat digunakan pada kondisi
sumur yang memerlukan pipa berkekuatan tinggi dan tahan terhadap kepekaan
sumur.
3. Sumur
dalam
Produk ini dapat digunakan pada sumur
yang memerlukan pipa yang kuat yang tahan terhadap tekanan dan tidak mudah
retak.
4. Suhu
rendah
Produk ini dapat digunakan pada sumur
didaerah kutup yang tahan terhadap benturan keras yang dapat terjadi pada suhu
dibawah nol.
5. High
Collapse
Produk ini digunakan pada
"casing" yang dipakai pada sumur bertekanan tinggi. Produk ini
memberi kinerja 30% sampai 40% lebih tinggi daripada standar
"collapse" API. Faktor utama dari ketahanan "collapse"
adalah ciri-ciri mekanik dan ukuran
pipa, yang parameternya dioptimalkan untuk menjamin
tingginya ketahanan atas
"collapse" yaitu "D/T
ratio", "yield strength", "ovality", "wall
thickness" dan "residual stresses".
6. Sour
Service
Pipa tubing dan casing dari jenis ini
akan digunakan pada sumur yang mengandung H2S, dengan batas tekanan jaminan
yang telah ditentukan.
7. High
collapse & Sour Service
Produk
ini digunakan untuk casing pada sumur yang bertekanan tinggi dan
mengandung H2S.
8. Sweet
corrosion
Jenis Martensitic, terdiri dari
jenis13Cr dan Super 13Cr, digunakan pada sumur yang ada CO2, klorin dan/atau
H2S berderajat sampai 180°C.
9. Highly
Corrosion
Jenis Ferritic-austenitic digunakan
pada sumur yang mengandung CO2,
klorin dan/atau sejumlah
H2S berderajat sampai 250°C. Jenis Austenitic digunakan pada sumur yang
ada konsentrasi tinggi da ri H2S, CO2 dan adanya klorin.
Pangsa
Pasar
Perseroan CTBN akan melakukan ekspansi
ke Asia dan Timur Tengah untuk pengembangan pangsa pasar karena dinilai pertumbuhan
industri energi di daerah Asia dan Timur Tengah terus berkembang, sehingga perseroan yang memiliki kegiatan usahanya sebagai salah
satu pendukung industri energi berencana melirik kawasan tersebut sebagai
pengembangan pangsa pasar.
Penerapan Akuntansi
a. Dasar
penyajian Laporan keuangan
Laporan
keuangan konsolidasian telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (“SAK”),
y ang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan
Indonesia.
b. Prinsip-prinsip
konsolidasi
Disesuaikan
dengan PSAK No. 4 (Rev isi 2009) yang mengatur peny usunan dan peny ajian
laporan keuangan konsolidasian untuk sekelompok
entitas yang berada dalam pengendalian suatu entitas induk, dan
akuntansi untuk inv estasi pada entitas anak, pengendalian bersama entitas, dan
entitas asosiasi ketika laporan keuangan tersendiri disajikan sebagai informasi
tambahan.
c. Kombinasi
Bisnis
Disesuaikan
dengan ketentuan transisi dari PSAK No. 22 (Rev isi 2010), sejak tanggal 1
Januari 2011.
d. Investasi
pada entitas asosiasi
Inv
estasi Grup pada entitas asosiasi diukur dengan menggunakan metode ekuitas.
e. Setara
kas
Deposito
berjangka yang jatuh tempo dalam jangka waktu tiga bulan atau kurang sejak
tanggal penempatan dan deposito on call yang tidak dibatasi penggunaanny
a diklasif ikasikan sebagai “Setara Kas”.
f.
Transaksi dengan pihak-pihak berelasi
Menerapkan
PSAK No. 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”.
g. Persediaan
Persediaan
dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan atau nilai
realisasi neto. Biaya perolehan ditentukan dengan menggunakan metode rata-rata tertimbang
dan meliputi biaya pembelian, biaya konversi dan biaya lain yang timbul untuk
membawa persediaan ke lokasi dan kondisinya yang sekarang.
h. Biaya
dibayar dimuka
Biaya
dibayar dimuka diamortisasi selama masa manfaat dengan menggunakan metode garis
lurus.
i.
Aset tetap
Efektif
tanggal 1 Januari 2012, Grup menerapkan PSAK No. 16 (Rev isi 2011), “Aset
Tetap”
j.
Beban Tahunan – Hak Atas Tanah
Grup
menerapkan ISAK No. 25, “Hak atas Tanah”, seperti y ang dijelaskan dalam
Catatan 2i.
k. Penurunan
nilai asset non-keuangan
Disesuaikan
dengan PSAK No. 48 (Revisi 2009), “Penurunan Nilai Aset”.
l.
Sewa
Efektif tanggal
1 Januari 2012, Grup menerapkan secara prospektif PSAK No. 30 (Revisi 2011),
“Sewa”.
m. Pengakuan
pendapatan dan beban
Pendapatan
yang ditagih berdasarkan kontrak, ditangguhkan dan disajikan sebagai akun
“Pendapatan Ditangguhkan” pada laporan posisi keuangan konsolidasian. Pendapatan
ditangguhkan diakui sebagai pendapatan selama periode dimana pemberian jasa dilakukan.
Beban diakui pada saat terjadinya (basis akrual).
n. Segmen
usaha
Segmen
pendapatan, beban, hasil, aset dan liabilitas termasuk item-item y ang dapat
diatribusikan secara langsung kepada suatu segmen serta hal-hal y ang dapat
dialokasikan dengan dasar y ang memadai untuk segmen tersebut. Segmen
ditentukan sebelum saldo dan transaksi antargrup dieliminasi sebagai bagian
dari proses konsolidasi.
o. Transaksi
dan saldo dalam mata uang asing
Efektif
tanggal 1 Januari 2012, Grup menerapkan PSAK No. 10 (Rev isi 2010), “Pengaruh
Perubahan Nilai Tukar Mata Uang Asing” secara retrospektif.
p. Pajak
Penghasilan
Pajak
penghasilan kini terkait dengan transaksi yang dibebankan atau dikreditkan keekuitas
diakui pada ekuitas. Manajemen secara periodik mengevaluasi posisi yang diambil
Perusahaan sehubungan dengan situasi dimana interpretasi diperlukan untuk
peraturan perpajakan yang terkait dan menetapkan provisi jika diperlukan.
q. Laba
per saham
Efektif
tanggal 1 Januari 2012, Grup menerapkan PSAK No. 56 (Revisi 2011), yang mengharuskan
adanya perbandingan kinerja antara entitas yang berbeda dalam periode yang sama
dan antara periode pelaporan yang berbeda untuk Grup.
r.
Provisi
Provisi
ditelaah pada setiap tanggal pelaporan dan disesuaikan untuk mencerminkan
estimasi terbaik yang paling kini. Jika kemungkinan besar tidak terjadi arus
keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi untuk menyelesaikan
liabilitas tersebut, maka provisi dibatalkan.
s. Penyisihan
dan beban imbalan kerja
Efektif
tanggal 1 Januari 2012, Grup menerapkan PSAK No. 24 (Revisi 2010),
"Imbalan Kerja".
t.
Instrument Keuangan
Sejak
tanggal 1 Januari 2010, Grup menerapkan PSAK No. 50 (Revisi 2006), “Instrumen
Keungan: Penyajian dan Pengungkapan”, dan PSAK No. 55 (Revisi 2006), “Instrumen
Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”, y ang menggantikan PSAK No. 50, “Akuntansi
Investasi Efek tertentu”, dan PSAK No. 55 (Rev isi 1999), “Akuntansi Instrumen
Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai”.
u. Penerapan
standar akuntansi lainnya yang telah direvisi
1. ISAK
No. 20 (Revisi 2010), “Pajak Penghasilan - Perubahan Status Pajak Badan dan
Pemegang Sahamnya”
2. ISAK
No. 23 (Revisi 2011), “Insentif Sewa Operasi”
3. ISAK
No. 24 (Revisi 2011), “Evaluasi Substansi Beberapa Transaksi yang Melibatkan
suatu Bentuk Legal Sewa”
Auditor
Independen
Nama KAP :
ERNST and Young
Alamat :
Indonesia Stock Exchange Building Tower 2, 7th Floor
Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53 Jakarta 12190, Indonesia
Telp/Fax :
+6221 5289 5000 / +6221 5289 4100
Pendapat
Auditor Independen
Auditor
Independen berpendapat, sesuai dengan hasil audit kami (Ernst & Young) dan
auditor independen lain, laporan keuangan konsolidasian telah disajikan secara
wajar dalam semua hal yang material, posisi keuangan PT Citra Tubindo Tbk dan
entitas anak pada tanggal 31 Desember 2012, 31 Desember 2011, dan 1 Januari
2011/31 Desember 2010, dan hasil usaha serta arus kas untuk tahun yang berakhir
pada tanggal 31 Desember 2012 dan 31 Desember 2011 sesuai dengan Standar
Akuntansi Keuangan di Indonesia.
Alasan
investor asing tertarik dengan saham PT. Citra Tubindo Tbk.
Beberapa tahun yang lalu PT. Citra Tubindo
tingkat likuiditas yang bagus namun akhir akhir ini PT. Citra Tubindo memiliki
nilai kapitalisasi pasar kecil hingga menengah (small-middle cap) dan tingkat
likuiditasnya rendah sehingga investor asing tidak tertarik dengan saham PT
Citra Tubindo Tbk.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar