Kamis, 22 Desember 2011

A Place To Go Someday







THE FIVE LANDS

Cinque Terre berarti Lima Kawasan. Ada lima desa kecil nan cantik yang menjulur dari utara ke selatan. Kelima desa itu; Monterosso al Mare, Vernazza, Corniglia, Manarola dan Riomaggiore. Monterosso al Mare, terletak paling utara. Di sini Anda bisa menikmati wisata garden walk di perkebunan anggur dan zaitun. Panorama bukit yang dipenuhi kebun anggur dan buah zaitun, akan memanjakan mata Anda. Bangunan bersejarah juga menjadi daya tarik kota ini. Anda dapat melihat sebuah lukisan bersejarah Crucifi xion, karya Van Dick yang disimpan di dalam gereja Saint Francis. Kunjungi juga menara Aurora yang bergaya medieval.

Terletak di bukit Cappucini. Menara ini berfungsi sebagai pembatas desa. Perut terasa lapar seusai Anda berkebun? Anda dapat menikmati makanan khas daerah ini, salah satunya adalah Anchovy. Makanan sejenis ikan teri atau ikan bilis. Mengingat lokasinya yang berada di Mediterania, makanan laut banyak digunakan pada masakan lokal. Monterosso memiliki pantai berpasir nan cantik dan dipenuhi dengan payung berwarnawarni.
Anda bisa berenang dengan nyaman sembari sesekali bersantai di bawah payung sambil memandang keindahan pantai.
Di sini, Anda dapat menumukan deretan kafe dan restoran yang menghadap ke pantai. Vernazza, desa yang telah ditemukan sejak abad pertama dan memiliki arsitektur indah yang membuktikan warga desa itu memiliki kehidupan ekonomi lebih baik dibanding desa lain.
Desa ini dianggap sebagai wilayah ideal untuk tempat tinggal, karena jauh dari hiruk pikuk. Perahu kecil berwarna cerah yang tengah bersandar di bibir pantai dapat Anda temui di Vernazza. Area publik yang luas dan dipenuhi dengan meja berpayung juga disediakan untuk Anda. Ingin berenang dengan si kecil? Pantai di Vernazza aman bagi anak-anak. Dua menara jam besar bak Big Ben di London, juga menjadi daya tarik.

Vernazza
Desa ketiga, Corniglia. Terletak di ujung teluk berbatu dan di bawah teras kebun anggur. Penduduk desa ini mayoritas bermata pencaharian di bidang agrikultura. Gereja bergaya gothic, yang dibangun pada tahun 1334, San Pietro, juga terdapat di desa ini. Jika Anda berniat membeli cinderamata untuk keluarga, di sini tempatnya. Hiasan dinding dan hasil budidaya anggur yang dihasilkan dari perkebunan anggur di desa ini bisa Anda jadikan oleh-oleh. Bar Nunzio bisa dijadikan pilihan hiburan malam. Menyediakan minuman anggur lokal yang disajikan bersama semangkuk buah zaitun, siap manjakan malam santai Anda. Lepas itu, kunjungi Manarola, desa yang diapit bukit berbatu.
Ajaklah pasangan ke tempat ini. Anda bisa berjalan santai dan romantis di jalan setapak yang disebut La Via de’ll Amore (lovers pathway) yang akan menuntun Anda menuju Riomaggiore, desa ke-5. Manarola boleh dibilang desa yang paling populer. Selain romantis, Anda dapat melihat uniknya rumah warna-warni yang bercokol di gunung batu. Inilah yang menarik wisatawan untuk datang berkunjung. Untuk mengabadikan perjalanan ke tempat ini, Anda dapat berfoto dengan mengambil background rumah warna-warni tersebut.

anda menginap di desa ini dan butuh tempat untuk sarapan? Anda tidak perlu bingung, karena di sini banyak terdapat kedai foccacia, sejenis roti yang terbuat dari gandum yang biasa dikombinasikan dengan keju dan aroma rosemary.
Restoran populer macam La Cantina Dello Zio Bramante dan Aristide Café yang menyediakan masakan laut bisa Anda sambangi. Jika hobi dengan kegiatan renang, berenanglah di pantai Manarola. Rasa nyaman dan privat akan didapat ketika menikmati pantai di sini, karena sedikit pengunjung yang datang.

Terakhir, desa Riomaggiore yang terletak di lembah sempit yang pertama ditemukan pada abad ke-8. Terhampar di gugusan perbukitan Liguaria, Riomaggiore bertengger di lereng bukit. Dari ketinggian Riomaggiore, Anda akan terpesona melihat keindahan birunya Laut Liguaria. Teduh dan damai. Itulah yang akan Anda rasakan. Bagi Anda yang tidak memiliki budget lebih, tidak dianjurkan makan di restoran yang terdapat di Riomaggiore. Makan di sini terkenal mahal. Corniglia, pusat oleh-oleh. Bagaimana tidak, di Riomaggiore Anda bisa mengeluarkan 15 Euro (sekitar 185.000 rupiah, red) hanya untuk sepiring spaghetti. Namun, Anda memiliki alternatif lain untuk mengisi perut. Di jalan utama, Via Colombo kemanapun memandang, mata akan tertuju pada bar, kafe dan restoran.

sumber:
http://www.tabloidbintang.com
http://www.google.co.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar