TEMPO.CO, Jakarta - Harapan membaiknya prospek ekonomi global di tahun 2012 seiring dengan membaiknya data ekonomi Amerika Serikat, Eropa, serta Cina mampu memicu animo investor kembali memburu saham di bursa. Risk appetite (keberanian mengambil risiko) investor kembali muncul setelah harga minyak kembali melambung di atas US$ 100 per barel serta adanya harapan yang lebih baik tahun ini.
Sentimen positif dari faktor eksternal serta solidnya fundamental makroekonomi domestik membuat indeks berhasil menyentuh level 3.900 untuk pertama kalinya sejak 12 September 2011. Pada penutupan perdagangan Rabu 4 Desember 2012 ini, indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia kembali naik 49,539 poin (1,28 persen) ke level 3.907,921.
Analis dari PT Millenium Danatama Securities, Abidin, menjelaskan melonjaknya bursa Wall Street yang diikuti oleh sebagian bursa regional mampu mengantar indeks kembali berada di level 3.900. “Rendahnya inflasi, potensi turunnya suku bunga, serta antisipasi lembaga pemeringkat Standard & Poor’s serta Moody’s akan menaikkan rating Indonesia ke level investment grade (layak investasi) menumbuhkan rasa percaya diri investor,” ujar Abidin.
Para pengelola dana yang mulai menata portofolionya di bursa memasuki awal tahun atau January Effect membuat harga-harga saham berhasil melanjutkan kenaikan. Hal itu juga menopang pergerakan indeks kali ini.
Kenaikan harga minyak di atas US$ 102 per barel karena memanasnya situasi di Timur Tengah dan antisipasi meningkatnya permintaan minyak seiring membaiknya ekonomi global menjadi katalis positif bursa regional, termasuk bursa Jakarta. Kembali naiknya harga saham unggulan serta saham lapis dua dan tiga yang pergerakannya agak tertinggal membuat volume perdagangan berhasil menembus 7 miliar saham.
Saham yang diperdagangkan bahkan mencapai 7,3 miliar dengan nilai transaksi Rp 4,8 triliun serta frekuensi lebih dari 157 ribu kali transaksi. Harga 134 saham naik, 108 saham turun, serta 79 saham lainnya stagnan. Investor asing mencatat pembelian bersih Rp 798,98 miliar.
Saham–saham yang mendongkrak indeks kali ini antara lain Astra International (ASII) menguat Rp 2.150 ke Rp 77.150, Unilever (UNVR) menguat Rp 800 ke Rp 19.300, United Tractor (UNTR) naik Rp 1.050 ke Rp 27.450, HM Sampoerna (HMSP) menguat Rp 800 menjadi Rp 39.800, serta Indocement (INTP) juga naik 600 ke menjadi Rp 18.050 saham saham.
Dari kawasan regional, bursa Sydney sore ini ditutup melonjak 2,03 persen, bursa Tokyo naik 1,24 persen, bursa Taiwan menguat 0,42 persen, serta bursa Singapura juga naik 0,84 persen. Sedangkan bursa Seoul justru melemah 0,49 persen, bursa Shanghai terkoreksi 1,37 persen, serta bursa Hong Kong juga melemah 0,8 persen.
sumber: tempo.co
Tidak ada komentar:
Posting Komentar